Ilmu teknisi

My Business Plan : Al Manar Sustainable Farm

Oke, postingan kali ini saya mau berbagi mimpi bersama teman-teman.. hehe.. mimpi kok dibagi?? ya justru itu harus dibagi-bagi biar banyak yang mengamini dan banyak yang mengingatkan di kala kita lalai.. :)
Ini sudah yang ke-3 kalinnya saya membuat business plan. Yang pertama hanya lolos sampai tahap wawancara di Program Mahasiswa Wirausaha, yang kedua walaupun bisnisnya masih jalan sampai hari ini tapi proposalnya ditolak mentah-mentah karena memang belum matang (hahaa.. :p) dan yang ke-3 ini baru saja lolos tahap pertama Moeslem Entrepreneur Challenge (dan semoga lolos terus hingga akhirnya jadi pemenang.. Amiiin).
Yang ke-3 ini memang agak besar modalnya, ya tapi tidak masalahkan kalau kita sudah menyiapkan diri untuk mengelola usaha sebanyak itu? Tentunya dengan kesiapan mental dan spiritual. Maksudnya?? ya dari yang saya dapat selama mengikuti kelas bisnis MEC, jadi pengusaha itu tidak sekedar butuh ilmu ekonomi, manajemen dan sebagainya. Tapi juga butuh kesiapan spiritual yang artinya hubungan kita dengan Allah yang Maha Kaya itu harus benar-benar harmonis :D Jangan sampai kita memberikan sedikit celah pun kepada sesuatu yang membuat Allah SWT cemburu. Karena jika setiap nafas dan langkah di ridhai oleh-Nya, tentu semua perkara akan dimudahkan bagi kita.. :)

Nah ini dia Executive Summary business plan saya, Bagi teman-teman yang mau bertanya cara perhitungan analisis finansialnya secara detail, boleh comment di bawah.. Baca entri selengkapnya »
Ditulis dalam Industrial Engineering, Reportase. 2 Komentar »
Apa perbedaan JIT, TOC, MRP II dan SP3 berbasis proyek??
Juli 6, 2011 — Biru Laut

Berhubung baru saja tadi siang saya ujian akhir semester untuk perbaikan mata kuliah Production Planning Control 2, dan esok hari hanya akan menghadapi 2 ujian yang tidak terlalu rumit. Akhirnya saya putuskan untuk berbagi sedikit cerita tentang metode-metode yang ada dalam pengendalian produksi. Beberapa orang, mungkin kesulitan membedakan karakteristik 1 metode dengan metode lainnya. Terutama bagian kapan metode tersebut cocok digunakan? Nah, oleh karena itu, sekarang saya mencoba memberikan garis batas perbedaan JIT, TOC, MRP II dan SP3 berbasis proyek . Karena saya juga masih dalam tahap pembelajaran, mohon maaf kalau masih ada kesalahan dan mohon koreksinya jika ada yang tidak sesuai dengan konsep aslinya. Selamat membaca :)


1. JUST IN TIME

Sejarah :Teori konsep just in time ditemukan oleh seorang berkebangsaan jepang bernama Taiichi Ohno dari perusahaan kendaraan motor Toyota. Filosofi JIT digunakan pertama kali oleh Toyota dan kemudian diadopsi oleh banyak perusahaan manufaktur dijepang .

Filosofi : JIT merupakan filosofi pemanufakturan yang memiliki impilkasi penting dalam manajemen biaya. Ide dasar JIT sangat sederhana, yaitu produksi hanya apabila ada permintaan (pull system) atau dengan kata lain hanya memproduksi sesuatu yang diminta dan hanya sebesar kuatitas yang diminta. Konsep just in time adalah suatu konsep di mana bahan baku yang digunakan untuk aktifitas produksi didatangkan dari pemasok atau suplier tepat pada waktu bahan itu dibutuhkan oleh proses produksi, sehingga akan sangat menghemat bahkan meniadakan biaya persediaan barang / penyimpanan barang / stocking cost.

Tujuan : Tujuan utama dari sistem produksi JIT adalah meningkatkan laba dan Return On Invesment (ROI). Perusahaan yang menggunakan produksi JIT dapat meningkatkan efisiensi dalam bidang : Lead time (waktu tunggu) pemanufakturan; Persediaan bahan, barang dalam proses, dan produk selesai; Waktu perpindahan; Tenaga kerja langsung dan tidak langsung; Ruangan pabrik; Biaya mutu; Pembelian bahan.

Karakteristik manufaktur yang cocok: Manufaktur yang berbentuk sel-sel, sistem tarik, tenaga kerja yang terinterdisipliner, dan aktivitas jasa yang terdesentralisasi adalah karakteristik utama JIT.

Alat/tool yang dipakai
Tool yang digunakan pada sistem JIT diantaranya yaitu Kanban. Kanban dalam bahasa Jepang berarti “visual record or signal”. Sistem produksi JIT menggunakan aliran informasi berupa Kanban yang berbentuk kartu atau peralatan lainnya seperti bendera, lampu, dan lainlain. Sistem Kanban adalah suatu sistem informasi yang secara harmonis mengendalikan “produksi produk yang diperlukan dalam jumlah yang diperlukan pada waktu yang diperlukan” dalam tiap proses manufakturing dan juga diantara perusahaan.
5S adalah singkatan kata yang berasal dari bahasa Jepang yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu dan Shitsuke. Dalam bahasa Indonesia diterjemahan sebagai Pemilahan Penataan, Pembersihan, Pemantapan, dan Pembiasaan. 5S merupakan Management Good House Keeping artinya mengelola tempat kerja untuk menghilangkan pemborosan dengan mengutamakan perilaku positif dari setiap individu di tempat kerja.
Kaizen = continous improvement yaitu perbaikan terus menerus. Konsep Kaizen merupakan payung bagi semua manajement practices yang berkembang seperti TQC, ZD, JIT dll. Baca entri selengkapnya »